Orang Muda Maluku Harus Cerdas Memilih Pemimpin
*KETGAM*

Akademisi IAKN Ambon James Pakniany, dan konten kreator Kota Ambon Jhon Laratmase berbicara sebagai narasumber dalam Dialog Pemuda bertajuk “Kriteria Pemimpin Ideal di Pillkada Maluku” yang diselenggarakan Yayasan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku di Media Cafe Graha Ambon Ekspres, Kamis (25/7/2024).
Admin
26 Jul 2024 11:35 WIT

Orang Muda Maluku Harus Cerdas Memilih Pemimpin

AMBON,AT.--Empat bulan lagi, masyarakat Maluku termasuk orang muda akan memilih kepala daerah. Beberapa kandidat telah membangun citra baik di depan publik. Tapi, orang muda diingkatkan untuk menentukan kriteria yang ketat untuk memilih pemimpin di daerah ini. 

Hal tersebut disampaiakan dosen Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, James Pakniany sebagai narasumber Dialog Pemuda bertajuk “Kriteria Pemimpin Ideal di Pillkada Maluku” yang diselenggarakan Yayasan Pengembagan dan Pemberdayaan Masyarakat (YPPM) Maluku, di Media Cafe Graha Ambon Ekspres, Kamis (25/7/2024). 


Menurut akademisi muda ini, tidak semua orang bisa menjadi pemimpin. Terdapat sejumlah kriteria yang dimiliki agar seseorang untuk dapat dikatakan sebagai pemimpin, maupun dalam menjalankan kepemimpinannya. 


“Kriteria itu dari mana? krteria itu dia ada dalam diri seorang pemimpin, tetapi ada juga kriterita yang diberikan oleh komunitas atau diberikan oleh masyarakat kepada pemimpin itu,”jelasnya. 


Dalam lingkup yang kecil seperti sebuah organisasi, lanjut James, seorang pemimpin harus menjaga marwah organisasi yang ia pimpinan. Selain harus mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban, ia juga harus bisa menjaga kepribadiannya yang meliputi karakter dan sifat. 

"Jadi kalau ada yang melenceng dari pada itu maka kepribadiannya sedang tidak beres. Sebab, kadang-kadang kekuasaan disalahgunakan oleh seorang pempimpin untuk kepentingan pribadi, bukan kepentingan organisasi, daerah atau negara yang dia pimpin,”pungkasnya. 


Sementara itu, Jhon Laratmase, Conten Creator dan Komedian di Standup Indo Ambon yang hadir juga sebagai pemateri mengingatkan, orang muda agar tidak  terjebak dengan calon-calon pempimpin yang menampilkan “gimmick” semata.

“Tapi kita butuh pemimpin yang dapat menanggung resiko besar terhadap rakyatnya," ujarnya.

Kemampuan untuk mengeksekusi kepentingan masyarakat, lanjut Jhon, wajib dimiliki seorang pemimpin. Misalnya, calon anggota DPRD atau DPR RI yang dipilih orang masyarakat Maluku, wajib memperjuangkan aspirasi dari masyarakat di daerah pemilihannya. 


"Percuma kita pilih seorang anggota DPR RI dari dapil Maluku, tapi beliau memperjuangkan  kepentingan masyarakat Sunda. Jadi kriteria pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang bisa memfasilitasi dan bisa mendiskusi kepentingan masyarakat,"tandasnya. 


Bella Lefmanut, perwakilan YPPM Maluku, mengatakan pemilihan gubernur, bupati dan walikota di Maluku tahun 2024 harus menjadi momentum penting bagi orang muda untuk menakar dan memilih pemimpin secara cerdas. Hal itu dapat terjadi jika orang-orang muda bisa menentukan kriteria-kriteria yang tak bisa ditolerir seperti politik uang dan politisasi identitas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) bagi calon-calon pemimpin di daerah ini.

"Dari diskusi ini, terlihat jelas keresahan-keresahan anak-anak muda terkait dengan politik uang, politik identitas, politisasi SARA, bahkan kepemimpinan yang negatif. Jadi apa yang kita lakukan hari ini untuk politik di Maluku khususnya di Kota Ambon juga sebenarnya untuk anak cucu kita ke depan," tandasnya. (JP)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai