AMBON,AT—Meskipun dua kali gagal dalam pemilihan legislatif, namun tidak membuat Nita bin Tahir, SP patah semangat untuk terus berjuang demi mengawal aspirasi perempuan di parlemen. 

Hal tersebut dibeberkan Nita Bin Tahir saat menjadi narasumber di Radio Ameks 92,5 FM  dalam program Talkshow Perempuan Bicara Politik, kemarin. 

Nita membeberkan, faktor yang memengaruhinya berpartisipasi di dunia politik adalah dorongan suami dan keluarga serta tim simpatisannya. Dimana niat dan tujuan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku semata – mata untuk mengawal aspirasi kaum perempuan.

"Contohnya kaum perempuan yang pendidikan anaknya terputus karena terkendala biaya, " ungkapnya. 

Menurutnya, meskipun mendapat dorongan dari suaminya sebagai Sekretaris Dearah Provinsi Maluku, namun tidak sedikitpun dia berharap intervensi dan campur tangan suaminya atas perjuangan politiknya.

“Meskipun suami saya seorang pejabat, namun perjuangan saya untuk meyakini basis murni atas usaha sendiri tanpa intervensi dari siapa pun, termasuk suami, “ tutur Nita. 

Dia mengaku, sudah tiga kali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD yakni dua kalinya Anggota DPRD Kota Ambon tahun 2014 dan tahun 2019 dengan partai Golongan Karya (Golkar).a

"Tahun 2024 mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku dengan bendera Partai Amanat Nasional (PAN), " tutur dia.

Nita menjelaskan, tidak menyurutkan niatnya untuk terus membuat masyarakat percaya jika perempuan bisa bersaing, dan bahkan bisa duduk di DPRD Provinsi Maluku.

"Dengan hadirnya perempuan di DPRD Maluku, dapat memiliki peran besar, terutama dalam mendorong kemajuan kaum wanita dan demi memperjuangkan pemerataan, kesetaraan gender dan kemandirian kaum wanita. Saya siap maju di tingkat yang lebih tinggi lagi, " ungkapnya. 

Perempuan murah senyum ini mengungkapkan, dirinya ingin menjadi jembatan bagi kaum perempuan dalam menyerap aspirasi.

"Karena itu, saya ingin melanjutkan perjuangan saya yang lebih luas melalui DPRD Maluku, "tutur dia. 

Selain itu, kata dia, pengawalan kasus kekerasan terhadap  perempuan dan anak yang kian marak terjadi akan menjadi perhatiannya. 

“Perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata, tetapi harus mampu bersaing dan berkompetisi dengan kaum laki – laki  dalam dunia politik untuk pengambilan kebijakan, “  tegas Nita. 

Dia menambahkan, meskipun saat ini belum ada keputusan dari Bawaslu dan KPU untuk kampanye terbuka, namun untuk meyakini konstituen dan mengenalkan dirinya, langkah strategi yang dilakukan yakni melakukan pendekatan secara pribadi dan kekeluargaan kepada masyarakat

"Untuk saat ini kita belum bisa melakukan kampanye terbuka karena belum ada keputusan dari KPU dan Bawaslu sehingga untuk mengenalkan diri kepada masyarakat saya melakukan pendekatan pribadi dengan atribut Baliho, “ katanya. 

Pihaknya menuturkan, meskipun selama terjun ke dunia politik banyak tantangan dan dinamika yang dihadapi, namun tidak membuat lengah untuk terus berjuang demi mengangkat harkat dan martabat seoarang perempuan. 

“Bagi saya suka dan duka yang dialami dalam dunia politik merupakan hal yang tidak asing lagi. Namun demi mengawal kepentingan kaum perempuan di parlemen,  saya merasa terpanggil untuk terus berjuang. Semoga perjuangan yang ketiga kalinya ini dapat membawa saya untuk menduduki kursi parlemen,“ tandasnya. (AKS)