AMBON,AT-Mustafa Kamal, Ketua Harian (Kethar) KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Maluku menyesali pernyataan Rovik Afifudin selaku anggota DPRD Maluku maupun Ketua Pengprov Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) yang tidak paham proses pembinaan olahraha dan hasil yang di raih oleh kontingen Maluku di PON ke- XXI yang berlangsung di Aceh – Sumatera Utara.
Menurut Kamal, Maluku di PON Papua 2021, duta-duta olahraga andalan Maluku membawa pulang 15 medali yang terdiri dari 5 medali emas, 4 perak dan 6 perunggu. Tapi jangan lupa bahwa empat medali emas diantaranya diraih oleh para atlet yang msuk program Pelatnas (Pelatihan Nasional).
"Waktu PON Papua, lima medali emas diraih oleh Chelsea Corputty (Dayung – Rowing Lighweight Single Sculls Putri), Asuhan Pattiiha/Memo (Dayung – Rowing Double Sculls Putra), Memo (Dayung – Rowing Single Sculls Putra), Alvin Tehupeiory (Lari 400 meter Gawang Putri) dan Yulius Frando Lumoly (Tinju Kelas 56 Kg Putra), " rincinya.
Namun, lanjut Kamal, di PON Aceh-Sumut, semua medali yang diborong, itu hasil dari pembinaan Pengprov Cabor maupun program Pelatda.
"Semua medali yang dibawa pulang, yakni 2 emas, 3 perak dan 8 perunggu, itu semua hasil dari program Pelatda maupun program latihan di pengprov. Jadi, bagi kami hasil ini sudah maksimal, karena memang persiapan atlet semuanya penuh keterbatasan, " tegasnya.
Rovik Afifudin, katanya, juga tak paham mekanisme pembinaan olahraga karena proses latihan maupun pembinaan secara berkelanjutan merupakan ranah masing-masing pengurus cabang olahraga.
“KONI hanya mengurus kegiatan-kegiatan yang bersifat multievent seperti POPMAL, Pra PON maupun PON,” jelas Kamal.
Mustafa juga menyentil keberadaan Rovik selaku Ketua Pengprov FPTI Maluku yang tak mampu membawa atlet-atletnya meraih tiket PON XXI/2024.
"Pada PON XX/2021-Papua itu ada atlet panjat tebing yang meraih tiket PON murni sesuai hasil babak kualifikasi, sementara pada PON tahun ini, tak ada satu pun atlet panjat tebing asal Maluku yang lolos ke event empat tahunan itu. Artinya, Rofik telah gagal mempertahankan prestasi cabang olahraga yang ia pimpin,” nilai Kamal.
Selain itu, Kamal juga membeberkan prestasi atlet Maluku yang dibina di daerah juga meningkat karena terbukti atlet yang lolos babak kualifikasi guna mengikuti PON XXI sebanyak 54 atlet yang didampingi 28 pelatih/teknisi, sementara pada PON XX/2021 hanya 43 atlet dan 26 pelatih/teknisi.
“Jumlah cabor yang lolos sebenarnya juga sama yaitu 14 cabang olahraga, namun saat Pelatda ada 1 atlet dari cabang olahraga Hapkido sakit sehingga tidak bisa melanjutkan proses Pelatda serta tidak bisa digantikan dengan atlet lain sebab itu aturan dari PB Cabor maupun PB PON, ” jelasnya.
Dikatakan, medali yang diraih para atlet Maluku di PON juag sudah sangat baik jika dikaitkan dengan Pelatda yang baru dilaksanakan pada 20 Juni 2024 lalu.
“Pelatda baru mulai dilaksanakan pada 20 Juni 2024, karena kita sesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Seluruh proses Pelatda hingga keikutsertaan di PON dibiayai sepenuhya oleh Pemprov Maluku, sehingga jika jumlah medali yang diraih para atlet Maluku di PON XXI/2024 itu sudah sangat baik. Selain itu seluruh atlet juga merupakan atlet binaan pengprov dan pelatda. Tidak ada lagi atlet Pelatnas, " jelasnya.
"Provinsi lain juga mengalami fluktuasi perolehan medali di PON karena memang di tahun 2024 ini hampir seluruh provinsi mengalami kendala dukungan anggara dari masing-masing daerah, " imbuh Kamal dalam rilisnya yang diterima media ini, Selasa ( 23/9).
Sekadar tahu, pada PON tahun ini, kontingen Maluku meraih 13 medali yang terdiri dari 2 emas, 3 perak dan 8 perunggu. Perolehan medali tersebut membuat Maluku menempati peringkat 31 dari 39 provinsi peserta PON XXI.
2 medali emas diraih oleh duet pedayung Rusdi Elly/Arni Silva Pattipeiluhu di Rowing Beach Sprint (RBS) Coastal Mixed Double (CM1X2X) serta petinju Welmy Pariama di kelas Kelas 66 - 70 Kg Putri.
3 medali perak diraih petarung Yulia Tomasoa di cabang olahraga muaythai kelas 54 kg putri, kuartet pedayung Arni S Pattipeiluhu/Issa Behuku/Maria Florensia Bahy/Popy Hatu di nomor rowing Quadruple Scull Putri (W4X), serta pedayung Issa Behuku di nomor RBS Coastal Women’s Solo (CW1X).
Sedangkan 8 perunggu diraih oleh pedayung Issa Behuku di nomor Rowing Woman Single Sculls (W1X), duet pedayung Issa Behuku/Arni Silva Pattipeiluhu di nomor Rowing Woman Double Sculls (W2X), duet pedayung Susana R Salamahu/Vanessa Batuwael di nomor Rowing Woman Light Weight Double Sculls (LW2X), Rahma Dwi Afrilia (Kickboxing Nomor Creative Form Open Hands Indiidual), Astrid Marsella Teng (Selam Laut Nomor 5 Point Course), kuartet pelari Rendy Telussa/Yacob Souhoka/Yanes Souissa/Adam Dace Latupeirissa (Atletik nomor lari 4 x 400 meter putra), Hendrikus Rahayaan (Kickboxig – Nomor Low Kick -63,5 Kg Putra) serta Thomas M Murehuay (Kempo – Randori Kelas 55 Kg Putra).(Cal)
Dapatkan sekarang