Albert : Pelatda " Maluku Bangkit" Harus Digelar
AMBON,AT-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Maluku mengumumkan kebijakan prioritas dalam keikutsertaan kontingen pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri yang akan diselenggarakan di Kudus, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 2025 mendatang.

Hal tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua I KONI Maluku, Albert Fenanlapir saat rapat terbatas dengan pengurus KONI Bidang Pembinaan Prestasi, Bidang Diktar dan Bidang Sport Science & Iptek di Kantor KONI Maluku, kemarin.
Albert menuturkan, Maluku kemungkinan besar tidak akan mengikutsertakan semuanya cabor. Alasannya karena masih belum mengetahui pasti berapa kucurangan anggaran yang akan dialokasikan pemerintah provinsi.
“Jadi nanti dari 10 Cabor yang diertandingkan di PON Beladiri, Maluku kemungkinan tidak akan mengirim semua Cabor di ajang itu, karena harus menyesuaikan dengan anggaran yang diberikan pemerintah provinsi,” tegasnya.
“Saya berharap pengurus cabor unggulan bisa menyiapkan atlet yang akan dibawa, nomor pertandingan yang potensial medali dan cabor yang punya output ke PON 2028 mendatang sudah tentu menjadi prioritas kami, " sambung dia.
Albert pun merincikan, adapun sepuluh cabor yang akan dipertandingkan di PON Beladiri adalah gulat, judo, karate, pencak silat, sambo, kempo, taekwondo, tarung derajat, dan wushu.
"Masing-masing cabor akan mempertandingkan berbagai nomor. Jadi, strategi untuk PON Beladiri ini, yakni kami akan siapkan atlet potensial pada cabor unggulan. Kami sedang membangun sistem yang lebih tepat sasaran, sesuai karakteristik masing-masing cabor," sambung Albert.
Mantan Sekum KONI Maluku ini menegaskan, pentingnya kerja cepat dan kolektif seluruh bidang untuk menghadapi berbagai agenda besar.
"Selain PON Beladiri tahun ini, kami juga bersiap untuk memutar POPMAL hingga menghadapi ajang national, yakni Kejurnas, babak kualifikasi PON hingga PON, " katanya.
Bukan itu, kata Albert, hingga kini masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan teknis atau juklak-juknis Pekan Olahraga Nasional PON Beladiri resmi dari KONI Pusat.
"Bisa saja aturannya masih mengacu pada hasil PON Papua dan regulasi dari PON Sumut-Aceh sebelumnya. Hal tersebut menjadi dasar awal untuk menganalisis peluang medali dan memetakan kesiapan atlet menuju prestasi maksimal, " tutup Albert.
PELATDA "MALUKU BANGKIT" HARUS DIGELAR
Albert Fenanlampir, menuturkan bahwa, persiapan atlet harus dilakukan sejak dini agar hasilnya bisa maksimal di PON nanti.
"Teman-teman pengurus KONI harus bisa memantapkan persiapan terutama para atlet yang akan berlaga di Pra PON maupun PON," ungkap Albert.
Albert melanjutkan, program prioritas utama yang harus dilakukan secepatnya adalah bisa merealisasikan program Pelatda "Maluku Bangkit" dimana item dalam program itu mulai dari persiapan atlet, tes fisik, teknik, skil hingga uji coba maupun keikutsertaan atlet di berbagai event.
"Tidak bisa ditawar lagi, program Pelatda "Maluku Bangkit" harus segera dimulai, " pintanya.
Bukan hanya itu, salah satu upaya yang harus dilakukan juga adalah pembinaan mental atlet.
"Kita memahami bahwa selain kemampuan fisik, kekuatan mental adalah kunci bagi para atlet untuk bisa tampil maksimal di ajang nasional nanti," ungkapnya.
Lebih lanjut Albert menjelaskan, seluruh atlet yang masuk dalam program Pelatda "Maluku Bangkit" harus memiliki kualitas diatas rata-rata. Artinya, penjaringan atlet harus dilakukan secara profesional.
"Dengan pembinaan dan persiapan yang maksimal, saya yakin kepercayaan diri mereka meningkatkan pada saat berjuang di Pra PON maupun PON nanti, " katanya.
" Saya rasa, pelatihan mental bagi para atlet sangat dibutuhkan supaya atlet-atlet ini mempunyai mental yang bagus untuk menghadapi pertandingan dan para pelatih juga bisa mengetahui kondisi mental para atletnya," sambung Albert.
Hingga saat ini, tutur Albert, pihaknya masih terus melakukan berbagai persiapan dalam menyiapkan atlet, salah satunya dengan melakukan pemetaan cabor unggulan, termasuk persiapan POPMAL 2026 nanti. Namun terlepas dari semua itu, saya hanya ingin Pelatihan Daerah (Pelatda) "Maluku Bangkit" harus digulirkan secepatnya, " demikian Albert.
Sementara itu, Alex Supusepa, salah satu pengurus KONI Maluku menuturkan, tim pelatih di semua Cabor harus intens mematangkan persiapan atlet menuju PON Beladiri hingga Pra PON.
"KONI Maluku tentu menargetkan target medali. Tetapi yang harus diingat bahwa Pelatda Maluku Bangkit menuju PON Beladiri, Pra PON dan PON sangatlah penting sehingga atlet yang akan mewakili Maluku bisa berbuat yang terbaik di ajang olahraga berskala nasional tersebut," singkatnya.(Cal)
BERIKUT NOTULENSI RAPAT
*IMAG II (PON BELADIRI)*
1.KONI Maluku perlu/segera mempersiapkan atlet dari Pengprov Cabor Potensial berprestasi sebagai Peserta PON Beladiri Kudus 11 s/d 26 Okt 2025.
2. Cabor yang dipersiapkan terdiri dari; Judo, Karate, Pencak Silat, Kempo, Taekwondo, Tarung Drajat, Wushu (Kemungkinan bertambah Gelombag II)
3. Konsolidasi bersama Pengprov terkait akan dilakukan setelah mendapat persetujuan dan kepastian keikutsertaan dari Ketum dan Gubernur Maluku.
4. Bila point 3 di setujui maka Binpres segera Menyiapkan Atlet, disertai Nomor/kelas potensial untuk masing" cabor, mengingat waktu yg tersisa hanya 61 hari, dan bila mungkin Pelatda digelar selama 37 Hari terhitung sejak 1 Sept s/d 7 Okt 2025.
5. Seleksi akan dilakukan oleh masing" pengprov dengan menghadirkan tim pemantau dari KONI Maluku sebelum tgl 1 September 2025.
6. Pelatda dapat dilakukan secara sentralisasi atau desentralisasi, indoor atau outdoor, tergantung pada ketersediaan anggaran.
7. Ketentuan lain terkait butir 6 akan disesuaikan.
*POPMAL*
1. Pelaksanaan POPMAL perlu ditinjau lagi terkait waktu pelaksanaan (Bila Maluku Bangkit belum dilaksanakan maka sebaiknya POPMAL dimajukan).
2. Ketetapan peserta POPMAL masih menunggu kelengkapan data dari Bidang II.
*Maluku Bangkit*
1. Pelaksanaan Prog. Mal. Bangkit perlu segera di kaji lagi. (Pelaksanaan dapat menyesuaikan anggaran) dan hanya fokus pada Top Atlet.
2. Strategi pelaksanaan dapat di koordinasikan dgn KONI Kab/kot yg berkenan membina salah satu dari cabor Unggulan.
*Implementasi Program*
1. Bidang Binpres, Bidang Diktar dan Bidang SSc & IPTEK telah merasionalisasi program masing" dengan baik.
2. Dengan berjalannya program" Bidang Binpres maka Bidang Diktar dan Bidang SSc & IPTEK segera terlibat sebagai mitra pelaksana dan mitra pelengkap.
3. Bidang Diktar dan Bidang SSc dan IPTEK dapat melaksanakan Program secara terpisah akan tetapi dapat berupa program yg Mandul atau minim fungsi.
4. Bidang Diktar dan Bidang SSc dan IPTEK telah meramu sejumlah program minim biaya (Penataran, Coaching Clinic, Workshop, Seminar, FGD. PdB dll) sebagai implementasi kemitraan dengan PT.
5. Mengharapkan KONI Maluku agar dapar merealisasikan program kemitraan dgn PT berupa MoU dan PKS agar dukungan program dapat terlaksana.
Dapatkan sekarang