AMBON,AT-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Maluku mengusulkan anggaran sebesar Rp 24 miliar untuk operasional Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
Mustafa Kamal, Ketua Harian KONI Maluku mengungkapkan bahwa, untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara, pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 24 miliar.
“Kami ajukan ke Pemprov sebesar Rp 24 miliar. Dana itu untuk operasional PON Aceh-Sumut nanti, " ungkap Kamal saat dihubungi Ambon Ekspres via telepon, kemarin.
Lanjut Kamal, anggaran sebesar Rp 24 miliar itu, sudah termasuk akomodasi, termasuk sudah dihitung jumlah atlet dan official beserta kontingen.
"Anggaran itu untuk keperluan atlet, pelatih hingga akomodasi kontingen PON Maluku, " terang dia.
Lebih lanjut, harusnya sesuai dengan schedule semua atlet sudah masuk TC pada bulan kemarin dan sudah bisa melakukan try out, tapi kendala utamanya adalah anggaran.
“Sementara ini kita tidak ada anggaran, jadi program itu belum bisa dijalankan. Mudah- mudahan ada jalan baik bagi atlet kita, " katanya.
Kamal menjelaskan, dari perhitungannya, anggaran yang diusulkan itu cukup realistis karena PON kali ini digelar pada dua tempat yakni di Aceh dan Sumatra Utara.
"PON kan di dua tempat, jadi jumlah anggaran yang kami usulkan itu masih wajar, " ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kamal pun berharap, Pemprov bisa mengamini permintaan anggaran dari KONI.
"Kalau nanti rasionalisasi dari Pemprov, angkanya turun dari yang kami usulkan, maka persiapan menuju event olahrag akbar di Tanah Air itu tidak akan maksimal, " jelasnya.
"(Anggaran) bisa saja dikurangi asalkan tidak terlalu besar. Misalnya, kami kan usul Rp 24 miliar, tapi Pemprov hanya setujui Rp 20 miliar saja, itu tidak terlalu masalah, asalkan jangan kurang dari itu, " sambung dia.
Menurut Kamal, dengan sisa waktu beberapa bulan , untuk persiapan menuju PON yang akan dibuka pada 8 September 2024 itu, pihaknya akan menyesuaikan jika tersedia anggaran.
“Jika memang tidak tersedia anggaran, ya kami mau bilang apa. Kami hanya ingin adanya dukungan anggaran dari Pemprov maupun DPRD sehingga seluruh program yang telah disiapkan bisa berjalan maksimal, " pintanya menutup pembicaraan.
Sementara itu, Heygel Tengens, Pengamat Olahraga Maluku menuturkan, jika sampai saat ini, TC bagi atlet PON belum berjalan lantaran alasan keuangan, itu kurang tepat.
"Saya yakin anggaran daerah pasti ada, tapi mungkin diprioritaskan untuk hal lain, sementara untuk TC atlet tidak ada, itu yang sangat disesalkan, " tutur dia.
Heygel pun mengaku prihatin dengan atlet yang sudah mengorbankan waktu, tenaga dan masa mudanya mereka untuk disiplin berlatih untuk mencapai prestasi, namun sayangnya TC belum bisa berjalan.
“Ini artinya prestasi bisa diraih jika persiapan TC sesuai dengan schedule. Jika tidak jalan, ini menjadi pertanyaan apakah mereka bisa mendapatkan hasil sesuai rencana atau tidak?,” katanya.
Terhadap kondisi ini, kata Heygel, Pemprov maupun DPRD harus membantu KONI untuk mendapatkan anggaran menghadapi PON melalui mekanisme.
"Kalau atlet berangkat ke PON tanpa TC maupun try out, maka jangan bermimpi untuk meraih medali di PON nanti, " demikian Heygel. (CAL)
Dapatkan sekarang