MASOHI,AT-Jumlah kasus atau penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Maluku Tengah terus meningkat. Masyarakat diminta mewaspadai penyebaran penyakit mematikan itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, Zahlul Iksan mengungkapkan, pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat merupakan prioritas utama, termasuk kepada kepada penderita HIV yang sejauh ini sering dijauhi atau diasingkan oleh masyarakat.
Dinas Kesehatan Malteng menjadikan dua penyakit HIV dan Tuberkulosis (TB) sebagai penyakit yang paling diwaspadai. Terlebih keduanya menjadi komitmen global dalam MDGs (Millenium Development Goals) untuk dicegah.
"Kedua penyakit ini memiliki perbedaan cara penularan dan mengakibatkan infeksi yang berbeda pula. Tapi, apabila keduanya bersekutu, kedua penyakit ini dapat menjadi ancaman bagi keselamatan seseorang baik dengan HIV positif maupun TB," jelas Iksan.
Dikatakan, dari data Dinkes Maluku Tengah, pada 2023 jumlah penderita HIV mencapai 49 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 32 kasus. Untuk itu, pihaknya perlu menegaskan kembali komitmen untuk mengendalikan penyebaran HIV di wilayah yang berjuluk Pamahanu Nusa itu dengan melibatkan para dokter koordinator Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P).
Salah satu program yang dilakukan dalam mengatasi hal itu, Pemerintah Malteng melalui Dinas Kesehatan menggelar pelatihan layanan dengan program layanan komprehensif HIV berkesinambunga.
"Layanan komprehensif mulai dari deteksi, memantau dan menindaklanjuti pengobatan, perawatan dan dukungan hingga laju penyebaran dapat ditekan sekecil mungkin," paparnya.
Selain itu, Iksan menjelaskan bahwa, sejauh ini Dinkes Malteng telah melibatkan 10 fasilitas kesehatan (Faskes) untuk melayani penderita HIV, dan Dinkes sendiri telah merangkum sebanyak 183 orang yang terkena atau melalui gejala sakit HIV.
"Dan sekarang sejumlah pasien yang disebutkan telah mendapatkan penanganan kesehatan di sejumlah Faskes yang saya sebutkan," ucap Iksan.
Menurut Iksan, sebarannya HIV di sejumlah kecamatan bervariatif, seperti hal di wilayah Malteng yang berbatasan langsung dengan Kota Ambon. Sedangkan wilayah kedua yang memiliki penderita terbanyak yakni Kota Masohi.
Iksan meminta masyarakat untuk terus berhati-hati dengan penyakit tersebut, sehingga dapat memutuskan mata rantai penyebaran HIV di Malteng
"Untuk Kota Masohi, dan daerah Malteng yang berbatasan langsung dengan Kota Ambon," kuncinya. (Jen)
Dapatkan sekarang