AMBON,AT.-Sosok anggota polisi satu ini tidak jenuh mendatangi warga di wilayah Hukum Polsek Pulau Haruku. Polisi berpangkat Inspektur Polisi Satu (IPTU) itu larut bersama warga dalam ritual adat pencucian serta pembersihan keramat (ta'alasi), Kamis (8/9/2022).

Dia adalahJulkisno Kaisupy, Kapolsek Pulau Haruku. Tak sekadar hadir, Julkisno juga mengikuti ritual adat yang digelar di Negeri Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng),  tepatnya di lokasi makam (Keramat) Upu Pandita Anamahu. Ritual adat pencucian serta pembersihan keramat (ta'alasi) oleh sebagian masyarakat Negeri Pelauw dan Negeri Kailolo menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2022.

Julkisno bersama personilnya terlibat melaksanakan pengamanan jalannya ritual itu. Ada 20 personil Polsek, dan juga Koramil 1504-07 sebanyak 10 personil. Dalam ritual ada sekitar 300 masyarakat hadir." Intinya, kita memberikan rasa aman kepada masyarakat," ucapa Julkisno.

Sekitar pukul pukul 10.30 staf Pemerintah Negeri, tokoh adat serta masyarakat telah berdatangan di lokasi makam (keramat) Upu Pandita Anamahu. Kaum perempuan membawa berbagai sesaji atau ta'alasi.

Selanjutnya pada pukul 11.00 WIT, kegiatan ritual adat pencucian dan pembersihan makam (keramat) Upu Pandita Anamahu dilaksanakan oleh masyarakat.

"Kegiatan ritual adat pencucian serta pembersihan makam (keramat) tersebut selesai pada pukul 15.00 WIT dan diakhiri dengan doa sekaligus acara makan patita ," jelas Julkisno.

Ritual adat pencucian serta pembersihan makam (keramat) atau ta'alasi merupakan tradisi turun-temurun oleh nenek moyang warga Negeri Pelauw maupun Negeri Kailolo yang harus dipertahankan untuk mengganti dan memasang atap - atap rumah makam (keramat) yang sudah rusak sekaligus membersihkan lingkungan di sekitar. (ERM)