AMBON, AT- Pemerintah Provinsi Maluku melalui sektor pertanian, memastikan kondisi inflasi daerah tetap terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru 2025. Hal ini dikarenakan, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat berperan penting dalam menjaga stabilitas harga, melalui ketersediaan produksi.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP., M.Si, menjelaskan bahwa, fluktuasi inflasi umumnya dipengaruhi oleh perubahan produksi, terutama akibat faktor iklim.
“Curah hujan tinggi kerap menurunkan hasil tanaman hortikultura. Karena itu, kami terus mendorong petani meningkatkan produksi agar pasokan tetap aman,” katanya usai kegiatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025, akhir pekan kemarin.
Ilham menegaskan bahwa, hingga saat ini pasokan produk pertanian strategis masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Maluku hingga akhir tahun.
“Kondisinya terkendali, dan kami memastikan stok komoditas lokal mencukupi untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) ," jelasnya.
Kata dia, sinergitas dalam pengendalian inflasi, Pemprov Maluku dan Bank Indonesia melakukan kolaborasi dalam penguatan pasokan komoditas penyumbang inflasi, terutama cabai. Program kolaboratif mencakup gerakan tanam serempak di seluruh Maluku, gerakan sekolah menanam, serta pengembangan pertanian digital.
"Kolaborasi ini telah menghasilkan panen di lokasi Balai Benih Induk Hortikultura pada 13 Agustus dan 12 November lalu," ungkapnya.
Selain BI, kata Ilham, kolaborasi juga dijalin dengan beberapa instansi yang terkait. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat produktivitas dan ketahanan sektor pertanian.
"Dengan rangkaian langkah tersebut, kami optimistis pasokan pangan dan stabilitas harga tetap terjaga hingga jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025," pungkasnya. (Leo)
Dapatkan sekarang