AMBON,AT-Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian (Distan) mulai mengawasi kesehatan dan sistem distribusi hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah.
Samad Umarellla, Pejabat Fungsional Medik dan Veteriner Muda, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Maluku menerangkan, sesuai data yang mereka terima, jumlah hewan kurban yang tersebar di sekitar 33 titik kumpul di Kota Ambon itu mencapai 1215 ekor, yang terdiri dari 529 ekor sapi dan 686 ekor kambing.
“Jadi, sesuai data stok hewan kurban yang masuk saat ini sudah terdata sapi sebanyak 529 ekor dan kambing 686 ekor kambing," ungkap Umarellla kepada media ini di sela-sela pengawasan di Desa Poka, Jumat (14/6).
Menurutnya, data tersebut akan terus bertambah hingga Hari Raya Idul Adha, karena masih banyak peternakan dan distribusi yang melaporkan hewan kurban hingga menjelang lebaran nanti.
"Pihaknya akan terus melakukan pendataan, pengawasan serta sistem distribusi hewan kurban agar berjalan dengan lancar dan aman, " tuturnya.
Hewan kurban yang telah masuk laporannya, lanjut dia, akan disurvei untuk dilakukan pemeriksaan antemortem pada hewan kurban.
"Tahun lalu, Alhamdulillah terbebas dari PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan untuk tahun ini PMK pada hewan kurban aman," ucapnya.

Samad Umarella. -Faiz/AT.
Pada kesempatan itu, Umarella berpesan kepada para peternak hewan kurban agar hewan kurban yang didistribusikan dapat terpelihara kesehatannya dan bisa memenuhi gizi hewan
"Apa yang kami lakukan ini tujuannya untuk meningkatkan pengawasan terhadap penjualan hewan kurban guna mengantisipasi ada potensi penyebaran penyakit, " demikian Umarella.
Sementara itu, drh Afriliani Eka Putri, Fungsional Medik Veteriner Ahli Pertama, Dinas Pertanian Maluku menerangkan, dari pantauan hari ini, tidak ada menunjukkan gejala-gejala penyakit hewan.
"Dari fisiknya, kemudian secara postur juga baik dan memang tidak ada gejala penyakit yang nampak pada hewan yang akan disembeli saat Idul Adha nanti," jelas Putri.
Putri melanjutkan, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan, bukan saja pada saat penyembelihan, namun setelah penyembelihan atau penanganan dagingnya.
"Justeru itu memang yang penting sebelum disalurkan ke masyarakat, " tegasnya.
Putri pun bersyukur, karena Provinsi Maluku bebas dari penyakit PMK.
"Alhamdulillah, Maluku masih zona hijau jadi belum kita temukan di Provinsi Maluku penyakit hewan seperti itu (PMK)," terang dia.
Di akhir pembicaraan, Putri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir mengkonsumsi karena hewan yang akan disembeli saat Idul Adha semuanya dalam kondisi sehat.
"Masyarakat jangan takut, jangan panik karena kita tetap mengawasi dari sebelum penyembelihan, penyembelihan sampai dengan penanganan daging serta penyalurannya dan nanti setelah diterima oleh masyarakat masyarakat. Jadi tidak usah khawatir untuk mengkonsumsi daging tersebut, " kunci dokter murah senyum ini.
Tim pengawasan hewan kurban Distan Maluku. --Faiz/AT.
Umar, penjual hewan kurban mengatakan, tahun ini jumlah hewan yang dibeli untuk qurban menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Kalau tahun lalu, ia biasa menjual hewan kurban (sapi) mencapai 100 ekor, tapi tahun ini hanya sekitar 60 ekor saja, " katanya.
Meski begitu, Umar tetap bersyukur karena semua hewan qurban bisa terjual habis.
"Kalau harganya mulai dari Rp 7 juta sampai Rp 25 juta. Saya tetap bersyukur karena sapi yang ia jual semuanya dibeli, " tutup Umar. (CAL)
Dapatkan sekarang