AMBON,AT-Pencak Silat merupakan cabang olahraga tradisional asli Indonesia. Di Maluku, silat sangat digandrungi oleh semua kalangan, terutama kalangan pelajar. Sayang, cabor silat belum dimasukan kedalam Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Maluku
Menurut Heygel Tengens, Mantan Ketua Ipsi Kota Ambon bahwa, sudah saatnya cabor asli Indonesia (pencak silat) itu harus dimasukan dalam program PPLP.
"Saya kira ini PR bagi Dispora Maluku untuk merealisakannya di tahun ini," tutur Heygel saat menghubungi Ambon Terkini.Id, Kamis (17/10).
Pria murah senyum ini mengungkapkan, pengusulan untuk memasukan cabor ini ke PPLP Maluku, sebenarnya sudah dilakukan sejak Tahun 2012 silam. Namun, sampai saat ini belum juga direalisasikan oleh pihak Dispora Maluku.
"Sebenarnya, kami sudah usulkan beberapa tahun lalu, tapi belum juga direalisasikan, makanya kami berharap hal ini bisa terealisasi di Tahun 2024 atau paling tidak awal tahun depan," pintanya.
Menurut dia, pihak Dispora harus mengambil keputusan secepatnya sebab pembibitan atlet yang dilakukan oleh perguruan, Pengcab hingga Pengprov IPSI di daerah ini sudah berjalan sesuai dengan harapan.
"Itu artinya, cabor silat layak masuk dalam PPLP Maluku, " nilai dia.
Dikatakan, ada beberapa indikator menurut Heygel sehingga cabor silat layak masuk ke PPLP Maluku. Pertama, karena seluruh PPLP/PPLPD yang ada di Indonesia, sudah memasukan cabor silat ke dalam PPLP. Kedua, silat merupakan cabor asli tanah air, kemudian proses pembinaan atlet di tingkat perguruan maupun pengcab berjalan cukup baik.
"Jangan utamakan cabor impor saja. Sementara cabor asli Indonesia ini dikesampingkan. Ini yang sangat kami sayangkan. Bayangkan saja, Malut maupun Sultra dan daerah lain di Indonesia, sudah memiliki PPLP cabor silat, tapi di Maluku tidak ada, " ucapnya.
Heygel juga mengungkapkan, pertimbangan lain yang membuatnya mengusulkan cabor ini masuk PPLP, sebab event O2SN, Kejurnas hingga PON, beberapa daerah selalu menurunkan pesilat andalan PPLP. Tapi, untuk Maluku tidak ada karena belum memiliki PPLP cabor silat.
"Hal inilah yang harus dipertimbangkan oleh para pengambil keputusan yang ada di bilik Dispora Maluku," katanya.
Heygel menambahkan, faktor kegagalan tim silat Maluku di Pra PON, yakni persiapan tim silat saat itu hanya beberapa minggu sebelum Pra PON.
"Nah, bila para pendekar (pesilat) masuk dalam proses pembinaan PPLP, maka persiapan bisa lebih matang karena program latihan lebih terarah. Saya berharap, tahun ini cabor silat sudah bisa dimasukan ke dalam PPLP Maluku," kunci Heygel. (CAL)
Dapatkan sekarang