AMBON,AT-Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggandeng Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sirimau Kota Ambon untuk menggelar kegiatan sosialisasi bahaya penyakit kanker kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan KUA, Selasa (5/8/25).
Sosialisasi yang berlangsung di Kantor KUA Sirimau. YKI menghadirkan narasumber La Arfan, S.Pd yang secara rinci memaparkan pemahaman dasar, penyebab, gejala, hingga langkah pencegahan terhadap sejumlah jenis kanker yang umum terjadi baik pada laki-laki maupun perempuan.
Kanker kata dia, adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh. Umumnya kanker berasal dari tumor, yang terbagi dua, tumor jinak dan tumor ganas.
"Untuk tumor jinak pertumbuhannya lambat, namun bila tidak ditangani bisa berubah menjadi tumor ganas yang kemudian berkembang menjadi kanker,” jelas Arfan.
Ia menambahkan, sel kanker memiliki kemampuan menyebar ke bagian tubuh lain melalui pembuluh darah, dalam istilah medis disebut metastasis.
Menurut Arfan, terdapat berbagai faktor pemicu kanker, antara lain genetik atau keturunan, konsumsi zat karsinogenik (zat pemicu kanker), serta kesalahan dalam pengolahan dan penyajian makanan. Beberapa jenis kanker yang disoroti dalam sosialisasi ini antara lain.
Kanker Prostat merupakan kanker yang menyerang kelenjar prostat pada pria. Gejalanya bisa berupa kesulitan buang air kecil, sering buang air kecil yang disertai rasa sakit, nyeri di bawah perut, bawah punggung, hingga paha.
Disebutkan, pria berkulit hitam (ras Negroid), pria yang sering mengonsumsi alkohol, jarang berhubungan intim, serta pekerja seperti petani, sopir, dan pekerja kantoran yang duduk terlalu lama, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.
Sedangkan, untuk kanker serviks, Arfan mengingatkan perempuan agar menjaga kesehatan organ reproduksi dan menghindari perilaku seks bebas.
“Wanita yang sering berganti pasangan, melakukan hubungan seks pada usia sangat muda, serta kurang menjaga kebersihan alat kelamin, memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks,” sahut dia.
Sedangkan wanita yang tidak pernah melahirkan, atau terlalu sering melahirkan (misalnya setiap tahun), berpotensi terkena kanker endometrium, yaitu kanker yang menyerang dinding rahim.
Kanker ovarium atau indung telur juga dianggap menjadi perhatian. Penggunaan pil KB selama lebih dari lima tahun, bekerja malam secara terus-menerus (shift malam), serta tumbuhnya tumor seperti miom dan kista, menjadi faktor risiko utama.
“Miom adalah daging tumbuh, sementara kista adalah gelembung berisi cairan darah atau nanah,” kata La Arfan.
Gejala awal yang patut diwaspadai adalah keputihan yang tidak normal, cairan berwarna coklat setelah berhubungan, serta iritasi di sekitar organ intim. Pemeriksaan dini melalui pap smear sangat disarankan.
Sedangkan untuk kanker payudara tak hanya mengancam perempuan, namun juga pria.
“Wanita yang tidak mau menyusui setelah melahirkan atau menyusui hanya dari satu payudara, serta penderita obesitas, berisiko tinggi terkena kanker payudara. Sementara pada pria, faktor risiko termasuk riwayat kanker dalam keluarga, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan makanan mengandung zat pengawet,” urainya.
Gejala awal antara lain muncul benjolan di payudara, gatal di area kulit luar atau dalam, munculnya bintik atau kutil, dan perubahan pada tekstur kulit payudara. Pemeriksaan dini dapat dilakukan dengan metode SADANIS (Periksa Payudara Sendiri), mamografi, dan USG.
Lebih lanjut, Arfan menjelaskan dua pendekatan pencegahan kanker, yakni dari luar dan dari dalam, preventif dari luar mencakup, Pola makan sehat dan teratur. Konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur.
Serta hindari makanan berlemak dan mengandung zat pengawet dan rutin berolahraga.
"Untuk Preventif dari dalam berupa
Imunisasi (vaksin kekebalan terhadap kanker) yang dilakukan tiga kali selama tiga bulan. Kemudian, konsumsi tanaman alami yang mengandung zat anti-kanker," kata Arfan.
Semenyara itu, Pelaksana Harian (Plh) Kepala KUA Sirimau, Milhan Rehalat, S.Hi menyampaikan apresiasi atas inisiatif sosialisasi tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para ASN yang juga berperan sebagai kepala keluarga maupun ibu rumah tangga.
“Sebagai ASN dan sebagai orang tua, kita tentu berkepentingan mengetahui gejala dan pencegahan penyakit kanker ini, agar bisa menjaga kesehatan pribadi dan keluarga,” kata Milhan.
Ia berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami bersyukur dan memberi dukungan positif terhadap kegiatan ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk semua staf KUA Sirimau,” ungkapnya.(Wahab)
Dapatkan sekarang