Ambon, ameksOnline.- Internal Golkar gaduh lagi, setelah dibikin heboh baliho bergambar Jefrry Rahawarin dan Ramli Umasugy. Tak ada yang ngaku sebagai pemasang, juga yang menurunkan. Richard Louhenapessy pun angkat bicara.
Baliho itu dipasang kemarin. Letaknya ditempat strategis, Jalan Rijali, turunan Karang Panjang. Hanya satu Baliho. Beberapa jam kemudian Baliho itu diturunkan. Muncul foto Baliho sebelum dan setelah Baliho diturunkan.
Menariknya postingan itu di upload akun Han Pattimahu. Akun ini disebut milik Subhan Pattimahu. Dalam postingan itu, juga ikut di tag akun milik Costavina Vonny Litamahuputty. Keduanya kader Golkar, dan lagi berselisih dengan Ramli Umasugi. Postingan ini kemudian menjadi viral.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Maluku Boy Latuconsina yang dikonfirmasi ameks.id, mengaku pemasangan baliho itu bukan instruksi dari DPD Golkar Maluku atau Ketua DPD Golkar Maluku.
Ditanya siapa pelaku pemasangan Baliho itu, Boy tidak menjawabnya dengan terbuka. Dia justru menyebut, kemungkinan ada kader Golkar yang euforia atas pemberitaan media beberapa waktu lalu paska pertemuan Ramli Umasugi dengan Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta.
Meski demikian, mantan Ketua KNPI Maluku ini meminta maaf kepada institusi TNI atas ketidaknyamanan pemasangan baleho tersebut.
Sehari setelah heboh baliho JR-RU, Richard Louhenapessy mengatasnama Ketua Dewan Pertimbangan DPD Golkar Maluku, menegaskan pemasangan baliho itu menciderai Partai Golkar.
“Pemasangan Baliho itu tidak taktis. Saya menyesal. Saya yakin itu bukan order Ramli Umasugi. Itu bukan sikap resmi Golkar. Ada oknum yang tak tahu marwah Golkar,” tegas Walikota Ambon ini.
Menurut dia, pemasangan baliho itu tidak menguntungkan Airlangga Hartarto yang sedang persiapkan maju dalam Pemilihan Presiden. Selain itu, juga tidak menguntungkan bagi Ramli Umasugi, karena mekanisme pencalonan harus melalui mekanisme survei.
Dia mengatakan, meski dalam baliho itu tidak memberi pesan politik, namun publik tetap menafsirkan Baliho itu terkait dengan pilkada.
“Ketiga, sebagai tokoh Golkar, saya meminta maaf ke TNI-Polri. Pak Jeffry Rahawarin, anggota TNI aktif. Cara seperti ini menciderai beliau sebagai seorang anggota TNI berpangkat Letjen. Ini bukan cara kerja Golkar. Ini juga merugikan TNI. Seakan TNI terlibat,” kata dia.
Dia juga menyinggung soal kader Golkar yang memenuhi syarat untuk dicalonkan sebagai Gubernur, seperti Azis Samual, ada Hamzah Sangadji, Ramli Umasugi, Richard Louhenapessy.
“Kita memenuhi syarat untuk dicalonkan. Tapi rekomendasi Golkar jelas-jelas mendukung Hamzah Sangadji sebagai calon Gubernur. Kenapa tiba-tiba muncul seperti ini,” tandas Louhenapessy.(yan)
Dapatkan sekarang