FCT, SL dan BO Kandas, PDIP Usung JAR-MK
Jefry Apoly Rahawarin (JAR) dan Mukti Keliobas (MK) Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gurbernur Maluku yang diusung PDIP di Jakarta, Rabu (14/8) ist.
FaizalLestaluhu
15 Aug 2024 08:31 WIT

FCT, SL dan BO Kandas, PDIP Usung JAR-MK

AMBON,AT-Harapan Febry Calvin Tetelepta (FCT) Barnabas Orno (BO) dan Said Latuconsina (SL) untuk mendapatkan rekomendasi PDI-Perjuangan sebagai bakal calon Gubernur Maluku akhirnya kandas. 

PDIP menjatuhkan keputusannya dengan mengusung Jefry Apoly Rahawarin (JAR) dan Mukti Keliobas (MK) sebagai bakal Calon Gubernur dan Wakil Gurbernur Maluku di Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.

Rekomendasi PDIP diberikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Jefry Apoly Rahawarin dan Mukti Keliobas di Jakarta, Rabu (14/8).

"Iya benar rekomendasi PDIP sudah diberikan kepada Pak Jefry dan Pak Mukti hari ini oleh ibu Ketum," jelas Debi Latuconsina salah satu pengurus DPD PDIP Maluku yang juga hadir di penyerahan rekomendasi kepada, media ini, Rabu kemarin.

Sebelumnya beradar informasi Jefry Apoly Rahawarin dan Tuasikal Abua bakal diusung PDIP. Namun Abua mengundurkan diri sebelum rekomendasi diterima.  PDIP kemudian menggantinya dengan Mukti Keliobas.

"Untuk pak Abua beliau mundur," jelas Debi.

Wakil Ketua DPD PDIP Maluku, Handrik Sahureka yang dikonfirmasi mengatakan, PDIP sangat berkomitmen dengan keputusan yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dengan memberikan rekomendasi kepada pasangan Jefry Apoly Rahawarin JAR dan Abdul Mukti Keliobas sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

Menurutnya, PDIP usung Jefry Mukti merupakan keputusan yang tepat, karena didasari pada pertimbangan dan dinamika politik yang terjadi saat ini.

"PDIP merupakan partai yang punya komitmen kuat mengawal keputusan DPP. Bagi kami keputusan yang diambil DPP karena melihat dinamika yang terjadi. Siapapun yang balelo pasti ada sangsi. Sebagai kader kita wajib menangkan pasangan ini," jelas Sahureka.
 
Ditanya alasan PDIP tidak mengusung kader sendiri, seperti Febry Calvin Tetelepta (FCT) atau Barnabas Orno? Ia mengatakan, dinamika PDIP sudah seperti itu, dan pasti ada pertimbangan lain yang dilihat DPP lebih penting. 

"Dinamika di PDIP itu biasa. Tapi pada saatnya rekomendasi sudah diberikan kepada siapa, maka semua harus menyatu tegak lurus untuk kawal. Tidak ada kata tidak. Kalau mau miring kiri, kanan silahkan, tapi yang jelas sangsi pasti ada," ingat Sahureka.

Selain PDIP, partai mana saja yang akan bergabung koalisi untuk mengusung pasangan Jefry Apoly Rahawarin dan Mukti Keliobas. PPP misalnya. Partai berlambang Ka'bah ini sudah memberikan surat tugas kepada Jefry Rahawarin.

Bahkan telah disebutkan siap berkoalisi dengan PDIP untuk memenangkan Jefry di Pilgub.

"Kalau benar PDIP sudah ke Pak JAR, maka PPP tentu siap berikan berikan rekomendasi dan berkoalisi dengan PDIP," sebut Sekretaris Wilayah PPP Maluku, Rovik Akbar Afifudin, Selasa kemarin.

Sementara itu, ketua DPW NasDem Provinsi Maluku, Hamdani Laturua mengaku partai yang dipimpinnya tidak membentuk poros baru, tetapi lebih berkoalisi dengan mendukung Jefry Apoly Rahawarin dan Mukti Keliobas atau pasangan Hendrik Lewerissa- Abdulah Vanath.

Namun peluang koalisi akan dibahas secepat mungkin untuk menetapkan sikap. 

"Yang pasti, kita tetap ke salah satu dari dua calon ini. Untuk MI BMW tidak. Dan kepastiannya tunggu saja dalam waktu singkat ini arah Nasdem ke mana," sebut Hamdani.

Dijelaskan, berbeda lagi jika PDIP usung FCT, maka sudah pasti NasDem bentuk poros baru.

"Tadi kalau PDIP usung FCT maka kita bentuk poros baru usung figur lain. Tetapi karena Jefry, maka nanti dilihat berkolisi dengan pasangan JAR- MK atau HL-AV," tutup dia. (Wahab) 

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai