AMBON, AT.— Pemasangan Baliho Capres Anies Baswedan dan Muhaimin (Amin) dua hari sebelum kedatangan Capres Anies ke Kota Ambon menuai keresahan Universitas Terbuka ( UT) Ambon. 

Betapa tidak, pemasangan baliho pada papan reklame yang beralamat di jalan Sultan Babula kawasan masjid Alfatah Ambon itu tanpa sepengetahuan lebih lanjut baik dari pemasang baliho maupun vendor atau pemilik papan reklame. 

Pantauan media ini pada Minggu (14 /1) sekira pukul 20.00 WIT di lokasi terlihat iklan UT Ambon di tutupi oleh salah satu tim pemenang Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin (Amin) oleh ketua Tim Pemenang Daerah Maluku, Rosita Usman dengan yang bertuliskan “ Hadirilah Kampanye Amin “  terjadi sejak Minggu (14/1) sampai dengan Senin Sore sekira pukul 17.50 WIT. 

Iklan UT Ambon yang terlihat pada Senin sekira pukul 17.50 WIT setelah baliho salah satu Capres dilepas di jalan Sultan Babula Kota Ambon.

Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori kepada media ini , Senin (15/1) menjelaskan, diduga pemasangan baliho salah satu paslon yang menutupi iklan kampus yang dipimpinnya itu sudah berlangsung beberapa hari sebelum kedatangan Capres Anies Baswedan ke Kota Ambon tanggal 14 Januari 2024. 

Meskipun demikian, setelah di kroscek ke terkait masalah tersebut vendor mengaku bahwa tidak mengetahui adanya pemasangan baliho tersebut sehingga setelah di pantau pada pukul 18.03 WIT Baliho salah satu Capres itu sudah diturunkan. 

“ Sesuai pantauan terakhir kami pada pukul 17.50 WIT  baliho Capres itu sudah diturunkan. Yang sangat kami sesalkan adalah baliho kami ditutup dengan baliho tersebut tanpa ada komunikasi dengan UT Ambon. Dimana etika politiknya?. Menurut kami mestinya ada etika politik yang harus dibangun sehingga kita bersama – sama menjaga kondisi yang kondusif menjelang pilpres  , “ kata Yuli. 

Yuli membeberkan, nilai kontrak pemasangan iklan UT pada  papan reklame yang beralamat di jalan Sultam Babula Kawasan Masjid Alfatah itu senilai Rp 25 juta per bulan berakhir   tanggal 21 Januari 2024. 

Ironisnya, jangka waktu kontrak belum selesai tetapi secara sengaja ditutupi oleh baliho Rosita Usman selaku ketua Tim Pemenang  Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin). 

Kata Yuli, dia sangat menghargai tim pemenang  Amin di Maluku, namun setidaknya ada komunikasi politik yang dilakukan atas pemasangan baliho tersebut. 

“ Kami kuatir ada sebagian masyarakat yang mengira UT Ambon sebagai PTN yang notabenenya instansi pemerintah berpihak kepada salah satu Capres  karena membiarkan spot reklame yang berkontrak hingga 21 Januari di gunakan  oleh tim salah satu Capres, “ pungkasnya. (AKS)