AMBON,AT-Kepala Ombudsman RI perwakilan Maluku, Hasan slamat meminta kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian untuk mengevaluasi Penjebat Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Andi Chandra Asaduddin terkait kinerjanya selama ia memimpin SBB.
Pasalnya, selama ia memimpin pemerintah daerah SBB, tidak ada perkembangan bahkan semakin buruk, samahalnya terkait dengan Pelayanan Publik yang ada di daerah SBB. Tak hanya itu, selama masa ia menjabat tidak pernah menghadiri panggilan kami.
Peryataan itu Ia sampaikan saat memberikan piagam penghargaan penilaian predikat standar kepatuhan pelayanan publik tahun 2024 kepada Kabupaten SBB yang diterima langsung kepala inspektorat Organisasi SBB, Ahmad Syarif Heluth, di Kantor Ombudsman, Kota Ambon, Kamis (22/2).
"Kesempatan ini juga Ombudsman mengimbau kepada PJ bupati seram bagian barat tingkatkan kinerjanya, meningkatkan Pelayanan Publik, dan kita harapan suapaya kedepan kemendagri kalau misalnya seperti ini butuh di Evaluasi. Kalu bisa kedepanya itu mencari orang yang mestinya jadi Pejabat yang memiliki kemampuan bagimana berusaha suapaya pemerintahannya baik dan pemerintahan yang bersih bisa di terapkan disana", ujar Hasan.
Dikatakan Hasan, dari berbagai bentuk laporan yang masyarakat seram bagian sampaiakan untuk ombudsman menyangkut tentang carut marut persoalan pegawai disanana bahkan di duga ada tindakan korupsi.
"Adapun kemudian carut marut keuangan disana dan ada berbagai laporan terkait di duga tindak pidana korupsi. Ini menunjukkan bahwa Pemerintah disanah tidak baik baik saja. Makannya kami himbau kepada kemendagri bisa perhatian kinerja dari PJ bupati disana," ungkapanya.
Menurutnya, yang membanggakan itu dimensi Ouput meskipun kondisinya kaya bagitu tetapi masyarakat seram bagimana Barat masih mengganggap bahwa pemerintahan ini baik, itu adalah sesuatu yang membanggakan dan kita musti fer. Itulah rata rata respons masyarakat menilai bahwa instansi penyelenggara pelayana Publik itu sekali lagi baik.
"Hari ini kesekian kalinya Ombudsman Perwakilan Maluku menyampaikan hasil Survei kepatuhan kepada kabupaten Seram bagian barat, sebagai mana yang dikatakan tadi bawah nilai akhir itu adalah 65, 73 kategori C opini adalah kualitas Sedang dan diantar 7 unit layanan di nilai yang masih berada di dalam Zona merah yaitu Dinas Pendidikan," bebernya.
Adapun aspek atau dimensi yang dinilai yaitu Dimensi Input, di dalam dimensi Input ini keseluruhan kompetensi pelaksanaan masih sangat rendah dimana pengetahuan mereka dalam hal ini petugas pelayanan publik itu itu terkait dengan pengetahuan mengenai ombudsman dan menyangkut tentang tugas dan kewenangan hal Job diskiribsiennya tetapi dia kurang Paham.
Dimensi proses itu belum ada Seluruh OPD itu tersedia Website bajakan OPD yang mempunyai Website tapi belum ecara umum memaksimalkannya. Padahal era ini adalah era Digitalisasi, tetapi di Kabupaten seram bagimana Barat hampir semua OPD itu tidak punya Website secara baik.
Kemudian lanjut Hasan, dimensi pengaduan instansi penyelenggara ini belum maksimal laksanakan kewajiban dalam hal pengelola Pengaduan Dimana sampai hari ini SP4N lapor itu belum terintegrasi dengan kemendagri, ombudsman maupun kemenpan RB, serta kantor Staf Presiden (KSP). Padahal SP4N lapor itu merupakan Big Data nasional menyangkut tentang masalah pengaduan .
"Kalau kinerja dia seperti ini maka kami rekomendasikan untuk PJ Bupati seram bagian barat segera mengevaluasi kepala dinas yang seperti ini," tegasnya.
Hasan menambahkan bahwa, hari ini ketika di undang ombudsman dia tidak pernah datang tahun lalu juga tidak datang dan sekda juga tidak datang.
"Ini menunjukkan apa mereka tidak terlalu Peduli terlalu kepada Ombudsman dan tidak terlalu Peduli kepada Pelayanan Publik itu dan ini musti jadi perhatian supaya Publik itu tahu," kesalnya (Jar)
Dapatkan sekarang