AMBON,AT-Untuk menghindari aksi Lungutan Liar (Pungli) dalam transaksi, terutama pajak dan retribusi, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, mulai menerapkan sistem digitalisasi pembayaran kepada para wajib pajak terutama pedagang.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena menjelaskan, saat ini sistem transaksi dimanapun sudah memakai sistem digital.
"Hampir dipastikan jika seluruh transaksi saat ini mayoritas sudah beralih ke sistem digital, dan sudah tidak lagi secara tunai. Hal itu untuk menghindari adanya Pungli atau sejenisnya," kata dia, kepada media ini usai launching pembayaran retribusi digital, yang berlangsung di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, kemarin.
Menurutnya, peluncuran pembayaran retribusi digital di Waiheru itu, menjadi bagian dan wujud dari Ambon Kota Digital pertama di Provinsi Maluku.
"Karena Ambon, sudah ditetapkan sebagai kota digital, maka kita juga harus sesuaikan salah satunya dengan digitalisasi dalam pembayaran retribusi dan pajak,"ujarnya.
Dikatakan, pembayaran retribusi dengan menggunakan sistem digital ini, maka pedagang juga harus menyesuaikan.
"Pedagang juga disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini. Penerapan ini, sekaligus memberikan kepastian kepada pedagang, bahwa kewajiban yang mereka berikan dalam bentuk retribusi, itu sampai ke kas daerah. Demikian juga dengan besaran nilai retribusi sebenarnya yang tidak bisa dimanipulatif oleh pihak-pihak tertentu," bebernya.
Ditegaskan, jika seluruh transaksi lewat digitalisasi, maka semuanya pasti dan Pemkot juga mendapat manfaat dari pembayaran retribusi secara digital tanpa lewat konfensional.
“Jadi ini untuk menghindari yang namanya uang foto copy, uang ini itu dan sebagainya. Jadi pedagang atau masyarakat hanya akan membayar apa yang tertera. Ini yang sedang kita upayakan, kita sudah coba di restoran, parkir, hanya saja ada kendala di parkir soal jukir yang kurang paham teknologi, tapi itu terus diupayakan karena program ini sekaligus mendukung Ambon sebagai Smart City serta untuk mendukung Ambon sebagai kota digital yang sampai saat ini masih terus ditingkatkan,” paparnya.
Wattimena berharap, lewat launching pembayaran retribusi digital ini seluruh pasar di Kota Ambon, akan mulai di berlakukan transaksi digital.
"Jadi kalau orang mau datang berbelanja di pasar bisa dilakukan secara digital tetapi yang terpenting pembayaran retribusinya dilakukan secara digital, dan uang yang disumbangkan kepada pemerintah itu sampai ke sasarannya, ke tujuannya. Kita juga berdoa Kota Ambon memiliki mall pelayanan publik. Kita akan bangun di tempat Ambon Plaza, sekalian mall sekalian di situ dan mall pelayanan publik tujuannya dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat jadi masyarkat mau mengurus izin atau sesuatu tidak perlu ketemu dengan seseorang tidak perlu bayar sesuatu cukup terbuka, karena itulah cara kita untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman hari ini era digitalisasi," demikian Wattimena. (AH)
Dapatkan sekarang