BWS Maluku Tanam Pohon di Hari Air Sedunia
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Marva Ranla Ibnu menaman pohon produktif secara simbolis di hari air sedunia ke-31 di lokasi pembangunan check dam Rinjani, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Kamis (16/3)
Sarman
16 Mar 2023 21:57 WIT

BWS Maluku Tanam Pohon di Hari Air Sedunia

AMBON, AT.- Peringati Hari Air Sedunia (HAS)  ke-31 tahun Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku bersama semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan sejumlah perguruan tinggi, komunitas peduli sungai serta stakeholder lainnya melaksanan penanaman pohon produktif di lokasi proyek pembangunan pengendalian sedimen (Check Dam) di Kampung Rijani, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. 

Kegiatan yang  berlangsung Kamis (16/3) ini turut menghadirkan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Marva Ranla Ibnu, Rektor Universita Pattimura Ambon, Prof. Dr. Marthinus Johanes Saptenno, Direktur Poltek Ambon, Daddy Mairuhu, Rektor UKIM, Dr. Henky Herzon Hetharia, M.Th , lima pimpinan Unit Pelaksana Teknis diantaranya, Balai Jalan, Balai Perumahan dan Pemukiman, Balai Cipta Karya dan balai BP2JK dan stakeholder lainnya. 

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Marva Ranla Ibnu yang diwawancara media ini, Kamis (16/3) mengatakan, pelaksanaan Hari Air Sedunia (HAS)  ke-31 tahun merupakan sebuah komitmen BWS Maluku dengan dunia dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang berawal dari sidang umum PBB tanggal 22 Desember tahun 1992.

Marva membeberkan, sejalan dengan revolusi tanggal 22 Maret 2023 dijadikan hari air dunia karena revousi PBB nomor 147 tahun 1993. " Kita harus memperingati hari air sedunia karena kedepan kondisi air akan semakin sulit apalagi saat ini kita memasuki perubahan iklim yang cukup signifikan sehingga terjadi banjir maupun kekeringan dimana - mana, " kata Kepala BWS Maluku, Marva Ranla Ibnu. 

Orang nomor satu di BWS Maluku ini mengaku, untuk mengantisipasi terjadinya banjir dan kekeringan di Maluku, langkah strategis yang dilakukan BWS Maluku adalah menanam  pohon dan biofori sebagai bentuk untuk menjaga keseimbangan lingkungan antara air pada saat musim hujan sehingga tidak ada banjir dan pada saat musim panas terjadi kekeringan. 

Kegiatan penanaman pohon tersebut bertujuan untuk mewujudkan keberlangsungan kehidupan generasi kedepan. Dia menyebutkan, saat ini BWS Maluku sedang melaksanakan pembangunan proyek pengendalian sedimen (Check Dam) sehingga 501 pohon sudah disiapkan untuk di tanam di lokasi tersebut sesuai dengan lingkungan.  

" Kegiaatan ini nantinya akan kami laporkan ke Jakarta dengan program yang mengkafer setiap kegiatan yang ada di wilayah provinsi melalui UPT diantaranya Balai Wilayah Sungai melaksanakan penanaman pohon, " katanya. 

Pihaknya menambahkan untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan lingkungan demi melestariakan air kedepan, penanaman pohon tidak hanya menjadi tanggungjawab BWS Maluku, tetapi sangat dibutuhkan peran dan sinergitas semua stakeholder.

Dengan demikian, kata dia, minim debit air pada musim kemarau merupakan sebuah tangan kedepan sehingga daerah air senantiasa harus dirawat dan dijaga sebaik mungkin dengan cara menanam pohon. 

Menurutnya, melalui pelaksanaan kegiatan hari air sedunia diharapkan  kedepannya masyarakat yang lebih pro aktif dan dominan untuk melakukan penanaman pohon. " Kita punya 5000 pohon produktif. Hari ini secara simbolis sebanyak 25 pohon sudah kita tanam di hari ini. Penanaman ini kaan dilakukan secara berkelanjutan, " singkatnya. 

" Penanaman pohon ini mungkin kecil kontribusinya, tapi setidaknya harus dilakukan secara berlanjut. Karena jika masyarakat sadar akan lingkungan tentunya dengan menanam pohon dari kecil , menengah dan besar otomtasis akan menyesuaikan dengan kaidah - kaidah reboisasi, " singkatnya. (AKS)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai