AMBON,AT-Wali Kota Ambon, Bodewin Melkias Wattimena mengatakan, Kota Ambon, masih menjadi salah satu daerah rawan bencana di Maluku.
Menurutnya, dengan kondisi geografis yang dimiliki membuat Ambon, termasuk daerah rawan bencana, oleh karenanya diperlukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana guna meminimalisir korban.
“Catatan bagi kita hampir setiap tahun cuaca ekstrim terjadi bencana di kota ambon, terutama longsor yang membuat rumah —rumah warga rusak, belum lagi gempa bumi yang banyak terjadi dan bisa saja berpotensi tsunami, mengancam nyawa korban harta benda dan lain - lain,” kata dia, saat membuka apel siaga sekaligus Latihan Evakuasi Mandiri yang digelar BPBD Kota Ambon dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB),di halaman SD Negeri 1 Ambon, Kawasan Tanah Tinggi, akhir pekan kemarin.
Dikatakan, menyikapi hal tersebut maka semua pihak yakni, Pemerintah, akademisi, masyarakat atau komunitas, pers, dan dunia usaha dalam konteks pentahelix harus dapat berupaya meminimalisir jatuhnya korban ketika terjadi bencana.
“Oleh karena itu, bagaimana kita harus memiliki kemampuan untuk mitigasi dan kontigensi bencana, maupun berbagai hal lainnya sebagai tanda kesiapan kita menghadapi bencana agar kita tidak panik dan tahu cara menyelamatkan diri,” ungkapnya.
Terkait dengan HKB tahun 2025 ini, lanjut Wattimena, ada beberapa poin penting yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dan seluruh pemangku kepentingan di Kota Ambon. Diantaranya, kerja kolaborasi dan sinergitas antar semua pihak.
"Kegiatan mitigasi bencana dan sosialisasi perlu dilakukan bekerjasama dengan para mitra hingga di desa/negeri dan kelurahan, serta memastikan bahwa kota ambon siap pasca bencana. Ini semua agar kita semua siap baik sebelum bencana, saat bencana maupun pasca bencana pemkot dan seluruh stakeholder siap, berkolaborasi memastikan semua berjalan dengan baik,” tandasnya.(Ars)
Dapatkan sekarang