Lawan Provokator Bentrok Trikora
FaizalLestaluhu
13 Jan 2025 09:09 WIT

Lawan Provokator Bentrok Trikora

AMBON,AT-Aparat kepolisian didesak memproses hukum para oknum yang terlibat maupun dalang di balik bentrokan antarpemuda di Tugu Trikora Ambon. Sementara masyarakat diajak melawan provokator yang sengaja memperkeruh kondisi, dengan membagikan seruan perdamaian di platfor media sosial.

Bentrokan antar dua kelompok pemuda terjadi di kawasan Bundaran Trikora, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, pada Minggu dini hari (12/1), diduga dipicu dari balap liar hingga minuman keras. Situasi sejak pagi sudah berhasil dikendalikan aparat keamanan. 

Aparat keamanan juga sudah membersihkan puing-puing bekas bentrokan. Tidak korban jiwa akibat insiden tersebut, namun tiga sepeda motor dilaporkan terbakar, sejumlah ruko dan fasilitas umum, termasuk hiasan lampu di Tugu Trikora, mengalami kerusakan akibat lemparan batu.

Video bentrokan ini seketika viral di media sosial. Bahkan ada pihak dan oknum yang diduga menggiring bentrok ke isu konflik agama.

Olehnya, digelar rapat konsolidasi dan koordinasi Forkopimda Maluku guna meredam informasi tersebut. Rapat yang dilaksanakan di Aula Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease ini dihadiri Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, Kasdam XV/Pattimura, Kabinda Maluku, Danrem 151/Binaiya, Kapolresta Ambon, seluruh Pejabat Utama Polda, para Asisten Kodam Pattimura, Kadensus 88 AT Polri Wilayah Maluku, dan seluruh pimpinan agama wilayah Maluku, tokoh masyarakat, tokoh adat serta Ketua RT yang terlibat kejadian bentrokan.

Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan, dalam kesempatan itu, mengajak masyarakat kota Ambon agar jangan mau diadudomba oleh orang tak bertanggung jawab dengan isu yang dapat menyebabkan perpecahan antar sesama orang basudara.

"Masyarakat jangan lagi mau diadudomba atau mau diprovokasi oleh isu yang dihembuskan dari orang yang tidak bertanggung jawab," pinta Kapolda.
"Kami meminta seluruh masyarakat Maluku agar situasi yang sudah kondusif pasca bentrok di kawasan tugu Trikora Ambon ini agar dapat dipertahankan," tambah Kapolda.

Orang nomor satu di Polda Maluku ini mengaku, akan kembali mendirikan pos Pengamanan (PAM) yang akan diisi personel TNI - Polri dan juga perwakilan dari tokoh masyarakat. Ini dilakukan agar dapat bersama-sama menjaga keamanan dan memantau situasi.

"Kami dari Kepolisian akan melakukan penegakan hukum terhadap siapapun yang melakukan kekerasan atau menjadi pemicu permasalahan yang terjadi pada minggu dini hari di kawasan tugu Trikora Ambon," tegas Kapolda.

Kepada personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan  Humas Polda Maluku diminta untuk melakukan patroli Cyber secara intensif.

"Kami meminta agar lakukan Cooling Sistem agar situasi kembali sejuk dan masyarakat tidak lagi terprovokasi," harapnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, berharap kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi membagikan video bentrokan tersebut di media sosial.

"Video kejadian bentrok agar jangan lagi dishare ke media sosial karena hal tersebut akan memperpanjang ketakutan terhadap masyarakat dan bisa memperpanjang permasalahan," pintanya.

Atas nama pemerintah provinsi Maluku, Pj. Gubernur Maluku juga menyampaikan terima kasih kepada aparat TNI Polri yang sudah bertindak cepat dalam mengantisipasi meluasnya bentrok di kawasan tugu Trikora Ambon.
Pj Gubernur kembali menegaskan bahwa persoalan yang terjadi bukan permasalahan agama, tetapi antar sekelompok pemuda. Adapun biaya korban yang luka akibat kejadian tersebut akan ditanggung oleh Pemprov.

"Jangan mudah terprovokasi dengan isu yang dapat memecah belah dengan tetap menjaga kebersamaan hidup orang basudara," ajaknya. 

LAWAN PROVOKATOR

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Abidin Wakano, kepada Ambon Ekspres, Minggu (12/1) kemarin mengaku menyesalkan bentrok antar generasi muda di Maluku itu.

Abidin menjelaskan, masyarakat Maluku harus berperan aktif dalam melawan berbagai provokasi jahat yang sengaja dibangun oleh pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi bentrok antarpemuda.

Menurut Abidin, masyarakat Maluku punya cerita  sukses yang sangat baik dalam proses resolusi konflik, bina damai telah menjadi satu model karena Maluku telah bertransformasi dari daerah konflik menjadi salah contoh laboratorium umat beragama yang terbaik di Indonesia.

Hal tersebutlah, lanjut Abidin, yang menjadi modal sosial besar buat masyarakat Maluku melawan berbagai macam provokasi jahat dari para provokator yang sengaja memanaskan situasi hingga menggiring opini miring.

"Itu merupakan modal sosial buat kita. Dan atas dasar itu dengan pengalaman yang ada dalam menghadapi berbagai provokasi, menjadi dasar untuk tidak terprovokasi terhadap berbagai provokasi-provokasi jahat," paparnya.

Rektor IAIN Ambon ini meminta pihak-pihak yang terlibat maupun dalang bentrokan diproses hukum.

"Kami berharap aparat keamanan bertindak tegas terhadap setiap pelaku-pelaku yang menjadi dalang dibalik kekacauan-kekacauan yang ada . Harus diproses secara hukum supaya kehadiran negara dalam konteks ini dapat menjamin rasa aman," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella mengajak masyarakat Maluku untuk tetap menjaga persaudaraan dan kedamaian di tanah para raja. 

"Sebagai pimpinan beragama, saya mengajak semua masyarakat bersama-sama menahan diri dan membangun terus komitmen perdamaian antar umat beragama yang sudah menjadi berkat Tuhan kepada Maluku selama ini," kata Pdt. Elifas.

Menurutnya, jika memang terjadi salah paham, sebaiknya dibicarakan dari hati ke hati sebagai orang basudara. Atau minta bantuan ketua RT/RW, lurah atau tokoh agama setempat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan.

"Itu jauh lebih baik daripada membiarkan emosi pribadi dan kelompok menyulut konflik antarwarga yang bisa mengoyak tenun persaudaraan antar umat di Maluku," jelasnya.

Pdt. Elifas menambahkan, selaku pimpinan umat beragama akan terus membina umat masing-masing agar menjadi masyarakat yang cinta damai.

"Sebab kita harus membangun Ambon dan Maluku supaya kita tidak terus terpuruk," cetusnya.

Ketua DPRD Maluku, Benhur George Watubun juga meminta Kapolda dan jajaran bersikap tegas menindak orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang sengaja merusak dan memanfatkan situasi. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada aparat keamanan.

"Untuk pos jaga, kami kira tidak perlu dicabut, harus ada di Tugu Trikora untuk awasi balap liar yang meresahkan warga,"harap Benhur. (Ely/Jar/Nal)

Dapatkan sekarang

Ambon Terkini, Ringan dan cepat
0 Disukai
Lihat Juga